Saturday, May 31, 2014

Terima kasih Ina

Sedih dan amat pedih rasanya ketika orang yang kita kasihi tidak lagi bersama-sama dengan kita. Karena seringkali yang kita bayangkan adalah suasana saat kita bersama dengan mereka dan kita tahu hal itu tidak akan pernah terjadi lagi sebab Tuhan sudah memanggilnya untuk selama-lamanya. Satu hal yang aku percaya bahwa kepergian mereka yang kita kasihi berdasarkan rencana dan tujuan yang telah Tuhan tetapkan. 

Aku percaya saudariku, Defrina Nopi Pasaribu sudah melakukan tugasnya dengan baik di dunia dan saat ini sukacita yang ia rasakan bersama dengan Tuhan di Sorga, tidak ada lagi rasa sakit, tidak ada lagi berbagai selang yang menempel pada tubuhnya. Semua sakit dan penderitaannya sudah Tuhan angkat. Sangat bersyukur pernah mengenal Ina dan bekerja bersama sebagai rekan pelayanan. Terima kasih Tuhan diizinkan mengenal wanita hebat yang penuh semangat ini. Sangat bersyukur.

Tentang passion-mu untuk jadi guru Na, manis sekali sudah diwujudkan dengan menjadi guru sekolah minggu. Sesungguhnya hidupmu sudah mengajarkan kami banyak hal tentang semangat mencapai tujuan dengan tetap memperhatikan orang lain bukan hanya fokus pada diri sendiri. Sifat keibuan, kesabaran dan keceriaan yang tulus, terutama suara dan tawamu yang unik akan selalu kami ingat. Saling bertukar pokok doa, hal itu yang jelas akan sangat ku rindukan. 

Senang rasanya punya teman berbagi yang bisa saling menegur ketika salah dan saling menguatkan ketika lemah. Di saat sakit pun, engkau masih berusaha membuat kami tidak kuatir dengan mengatakan kondisimu sudah semakin baik di bulan April. Tak putus-putusnya kami mendoakan kesembuhanmu. Di grup whatsapp Ina bilang mau ketemu bulan Mei di Jakarta sekaligus mengurus kerjaan karena sudah tidak diizinkan orangtua lagi kerja di Jakarta. Ina bilang mungkin akan jadi pertemuan terakhir kita bertujuh. Ina... Ternyata kunjunganmu ke kosanku di Bandung beberapa bulan lalu adalah pertemuan terakhir. Banyak hal yang kita sharingkan dan tidak ada yang berubah darimu, sedikitpun tidak. Adikku yang baru dua kali bertemu denganmu saja langsung tahu Ina orang baik, dia juga merasakan kehilangan.  






Ina terima kasih sudah meninggalkan banyak hal baik untuk terus kami teladani. Sangat bersyukur karena tahu semua orang yang merasa kehilangan, mengingat hal-hal baik tentangmu. Ini jadi refleksi untuk diriku sendiri, apakah suatu hari ketika Tuhan panggil aku bisa meninggalkan hal-hal baik bagi orang-orang di sekitarku? Aku akan berjuang dan berusaha untuk memberi dampak yang baik bagi orang-orang di sekitarku, seperti teladan yang kau tinggalkan Na.

Tersenyumlah Na, berbahagialah bersama Tuhan di Sorga. Bernyanyilah bersama para malaikatNya. God be with you ‘til we meet again, dear Ina..




"Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya".
Read More