Bacaan hari ini: Ayub 14:7-12
Ayat mas hari ini: Ayub 14:10,11
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-raja 8-9; Lukas 21:1-19
Sodikin hanya bisa menangis tersedu-sedu mengiringi penurunan peti jenazah ayahnya ke liang kubur. Satu hal yang sangat ia sesali, selama ayahnya hidup ia kurang sekali memperhatikannya. Bahkan untuk sekadar menemaninya ngobrol atau main catur, jarang sekali ia lakukan. Ia terlalu sibuk dengan pekerjaan dan urusannya sendiri. Tiga bulan lalu ia baru mengetahui ayahnya menderita sakit berat hingga dirawat di rumah sakit sampai meninggalnya. Sekarang, apa yang bisa ia lakukan untuk “menebus” kesalahannya? Tidak ada. Ayahnya sudah terbujur kaku. Tidak ada kesempatan kedua.
Ya, kematian selalu berarti berakhirnya sebuah kesempatan. Sebuah titik. Manusia, seperti yang digambarkan dalam bacaan Alkitab hari ini, berbeda dengan pohon. Kalau sebuah pohon ditebang, ia punya kesempatan untuk bertunas lagi (ayat 7). Pun, apabila pohon itu akarnya menjadi tua dan tunggulnya mati, pada saatnya ia bisa bersemi lagi (ayat 8). Akan tetapi manusia, begitu ia tiba pada kematiannya, maka selesailah sudah hari-harinya di dunia ini (ayat 10). Tamat. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan terhadapnya.
Apa maknanya bagi kita? Salah satunya adalah:
Bahagiakanlah orang-orang yang kita cintai
selama mereka masih hidup
Penulis: Ayub Yahya
sumber: renunganharian
bagi kita yang masih punya orang tua lengkap, Papa, Mama, Kakek, Nenek, selagi masih ada kesempatan, saat mereka masih hidup, tunjukkanlah rasa cinta kita.
bahagiakanlah beliau.
untuk membahagiakannya tidak melulu soal materi, memberi kado, membelikan barang. tapi lebih dari itu, bahagiakan mereka juga lewat perlakuan kita, senyuman, kasih sayang yang berlimpah kepadanya.
aku dan adik-adikku punya Mama dan Papa yang begitu menyayangi kami setiap harinya.
juga kedua Opung boru kami(read: Nenek), karena kedua Opung doli baik dari papa maupun Mama sudah lebih dulu meninggalkan kami.
mereka punya kasih yang tanpa batas kepada kami.
dan aku masih punya kesempatan untuk mengatakan terima kasih dan betapa saya mencintai mereka, Mamaku, Papaku, dan kedua Opung boruku :)
katakanlah selagi masih ada kesempatan.
tunjukkanlah kasihmu pada mereka selagi mereka masih hidup.
kita ngga pernah tahu kapan saat itu tiba. maka lakukanlah selagi bisa.
Aku mengasihimu, Ma, Pa, Opung :)
Terima kasih Tuhan untuk mereka
& untuk setiap rencanaMu bagi keluargaku
♥ You, God
Ayat mas hari ini: Ayub 14:10,11
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-raja 8-9; Lukas 21:1-19
Sodikin hanya bisa menangis tersedu-sedu mengiringi penurunan peti jenazah ayahnya ke liang kubur. Satu hal yang sangat ia sesali, selama ayahnya hidup ia kurang sekali memperhatikannya. Bahkan untuk sekadar menemaninya ngobrol atau main catur, jarang sekali ia lakukan. Ia terlalu sibuk dengan pekerjaan dan urusannya sendiri. Tiga bulan lalu ia baru mengetahui ayahnya menderita sakit berat hingga dirawat di rumah sakit sampai meninggalnya. Sekarang, apa yang bisa ia lakukan untuk “menebus” kesalahannya? Tidak ada. Ayahnya sudah terbujur kaku. Tidak ada kesempatan kedua.
Ya, kematian selalu berarti berakhirnya sebuah kesempatan. Sebuah titik. Manusia, seperti yang digambarkan dalam bacaan Alkitab hari ini, berbeda dengan pohon. Kalau sebuah pohon ditebang, ia punya kesempatan untuk bertunas lagi (ayat 7). Pun, apabila pohon itu akarnya menjadi tua dan tunggulnya mati, pada saatnya ia bisa bersemi lagi (ayat 8). Akan tetapi manusia, begitu ia tiba pada kematiannya, maka selesailah sudah hari-harinya di dunia ini (ayat 10). Tamat. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan terhadapnya.
Apa maknanya bagi kita? Salah satunya adalah:
betapa pentingnya kita menghargai, membahagiakan, dan mencurahkan kasih sayang kepada orang-orang terdekat—entah kakek dan nenek kita, atau ayah dan ibu kita, atau siapa pun—selama mereka masih hidup. Jangan menunda-nunda. Sebab kalau mereka sudah terbujur kaku di dalam peti jenazah, tidak ada yang bisa kita lakukan. Menangis sejadi-jadinya pun tiada berguna, tidak mengembalikan kesempatan yang telah berlalu. Hanya meninggalkan sebuah sesal.
Bahagiakanlah orang-orang yang kita cintai
selama mereka masih hidup
Penulis: Ayub Yahya
sumber: renunganharian
bagi kita yang masih punya orang tua lengkap, Papa, Mama, Kakek, Nenek, selagi masih ada kesempatan, saat mereka masih hidup, tunjukkanlah rasa cinta kita.
bahagiakanlah beliau.
untuk membahagiakannya tidak melulu soal materi, memberi kado, membelikan barang. tapi lebih dari itu, bahagiakan mereka juga lewat perlakuan kita, senyuman, kasih sayang yang berlimpah kepadanya.
aku dan adik-adikku punya Mama dan Papa yang begitu menyayangi kami setiap harinya.
juga kedua Opung boru kami(read: Nenek), karena kedua Opung doli baik dari papa maupun Mama sudah lebih dulu meninggalkan kami.
mereka punya kasih yang tanpa batas kepada kami.
dan aku masih punya kesempatan untuk mengatakan terima kasih dan betapa saya mencintai mereka, Mamaku, Papaku, dan kedua Opung boruku :)
katakanlah selagi masih ada kesempatan.
tunjukkanlah kasihmu pada mereka selagi mereka masih hidup.
kita ngga pernah tahu kapan saat itu tiba. maka lakukanlah selagi bisa.
"Selagi masih hidup, berikanlah yang terbaik untuk mereka dengan kasih yang tak bersyarat"
Aku mengasihimu, Ma, Pa, Opung :)
Terima kasih Tuhan untuk mereka
& untuk setiap rencanaMu bagi keluargaku
♥ You, God